Rabu, 08 November 2017

BERITABUANA.CO, JAKARTA– Mantan Gubernur Papua, Barnabas Suebu mengaku kecewa menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), karena perlakuan hukum yang tebang pilih.


BERITABUANA.CO, JAKARTA

 
Add captio

Mantan Gubernur Papua, Barnabas Suebu mengaku kecewa menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), karena perlakuan hukum yang tebang pilih.
Demikian diungkapkan Barnabas usai mengikuti sidang putusan ditolaknya uji materiil Undang-undang Pemasyarakatan, di Mahkamah Konstitusi, Jakarta,  Selasa (7/11).

“Saya sebagai orang Papua menyesal ikut bergabung ke NKRI. Di pengadilan saya juga tidak terbukti satu sen pun korupsi. Tapi saya masih didzolimi. Jadi saya menyesal (Jadi WNI).Tulis itu ya,” katanya saat menanggapi putusan majelis hakim MK yang menolak gugatan uji materiil UU Pemasyarakatan tersebut.

Menurut Barnabas, putusan majelis hakim itu tidak memiliki rasa keadilan dan bertentangan dengan nilai – nilai Pancasila.
“Kami sangat kecewa dengan keputusan Mahkamah Konstitusi, walaupun keputusan itu harus kami hormati. Tapi ini justru bertentangan dengan konstitusi itu sendiri. Karena putusannya bermakna memperkuat kelakukan yang diskriminatif terhadap warga binaan,” kata Barnabas menandaskan.
Sebagai warga binaan, lanjut Barnabas, pengajuan uji materiil tersebut dilakukan sebagai upaya mencari keadilan dalam hal mendapatkan hak remisi.

“Kami ingin MK menilai permohonan UU Nomor 12 tahun 2015 tidak boleh mempunyai perlakuan yang diskriminatif. Tapi kenyataannya, putusan hakim justru memperkuat perlakuan diskriminatif,” tandasnya.
Seperti diketahui, sejumlah terpidana tindak pidana korupsi di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat,  sebelumnya mengajukan permohonan uji materi UU Pemasyarakatan di Mahkamah Konstitusi.
Mereka berpendapat bahwa terjadi diskriminasi dalam menerapkan pemberian remisi bagi warga binaan terhadap kasus tindak pidana korupsi. Karena itu mereka mengajukan uji materiil atas pelaksanaan UU Pemasyarakatan yang tidak sesuai dengan nilai HAM.

“Jadi, kami meyakini bahwa hak kodrat terhadap narapidana yang merupakan terpidana yang semua telah mendapat vonis serta memenuhi The Standard Minimum Rules for The Treatment of Prioner maka hak remisi tersebut adalah universal,” kata kuasa hukum pemohon, Rullyandi.
Dia juga menyebutkan, bahwa keberadaan Pasal 14 ayat (1) huruf i UU Pemasyarakatan adalah multitafsir.

Pasal 14 ayat (1) huruf i UU Pemasyarakatan menyatakan “Narapidana berhak mendapatkan pengurangan masa pidana (remisi)”.
Pihaknya menilai dalam pelaksanaannya, hal yang dibunyikan pada pasal tersebut tidak diberikan kepada para pemohon.
Untuk itu, para pemohon melalui petitum-nya meminta MK untuk menyatakan Pasal 14 ayat (1) huruf i UU Pemasyarakatan bertentangan dengan UUD 1945.

Pemohon dalam perkara uji materi ini dintaranya adalah; mantan menteri agama Suryadharma Ali, advokat Otto Cornelis Kaligis, mantan ketua DPD Irman Gusman, mantan gubernur Papua Periode 2009-2014 Barnabas Suebu, dan mantan sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno. (isa)

Kamis, 28 September 2017

IMPIAN & CITA-CITA UNTUK HARAPAN MASA DEPAN BANGSA PEGUNUNGAN BINTANG "BANGSA PAPUA"


Sedikit Sejarah Perjalanan Singkat Waktu itu Dimana Disitu Tempat Tumpah Darah Saya
Berikut foto :


Bersama " IKI TABLO " 2011/2012 Sebagai Sekulcam Distrik Nongme 
& Peus Urwan waktu itu pengajar Sebagai Guru SD Inpres Kecil Nongme 2011/2012 


foto Ibu kota Distrik Nongme saat itu belum terlihat profil sebagai Ibu kota Distrik Nongme 2011/2012

SEDIKIT CERITA TENTANG MELANJUTKAN PERJALANAN PENDIDIKAN DI LUAR PAPUA  2012-2018 NANTINYA 


Oleh : Peus Urwan
“Ilmu Bagaikan api yang harus dinyalakan bukan bejana yang menunggu untuk diisi”
Setiap dari kita pasti mempunyai impian, cita-cita dan harapan. Harapan yang tersembunyi dari renung hati dan jiwa kita akan menimbulkan dorongan untuk melakukan sesuatu perubahan. Ketika saya masih kecil saya juga mempunyai impian bahwa ketika dewasa kelak saya harus menjadi orang yang bermanfaat dan berhasil. Saya ingin berhasil, bisa mandiri, dan bisa membantu orang lain. Saya ingin menunjukkan kepada orang tua kelak bahwa saya bisa meraih cita-cita saya. Saya ingin memperlihatkan kepada orang tua, sahabat, dan orang lain bahwa sebenarnya kita bisa melakukan sesuatu yang berguna dan bermanfaat di tengah- tengah keterbatasan kita. Sejak kecil saya tidak memiliki prestasi apapun baik dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Saya adalah orang yang biasa saja di bidang akademik dan tidak ada yang dibanggakan dari saya. Perjalanan hidup saya mulai berubah ketika saya menginjak SMA. Ketika itu saya masuk SMA / SMTK MARTURIA Sentani tahun 2008. Disinilah awal saya mulai bermimpi dan bercita-cita. Di SMTK MARTURIA Sentani saya mendapatkan teman-teman yang begitu beragam dan luar biasa. Saya memiliki guru yang juga selalu memberikan motivasi dan inspirasi untuk menatap ke depan. Guru saya selalu mengatakan bahwa jika ada kemauan pasti ada jalan.


Foto Bersama Pemuda - Pemudi Nongme Dan Sekulcam  Bapak IKI TABLO  - Nongme 26 Juni 2012
Saya mempercayai hal itu bahwa suatu saat saya akan melakukan sesuatu yang baru. Di sekolah itu, saya mulai bergaul dan sering mendengar pengalaman teman-teman yang pernah tinggal di Luar Negeri karena mereka mempunyai ayah yang bekerja dan bertugas di luar negeri. Selain itu juga karena ayah mereka ada yang menjadi pengusaha. Teman saya selalu bercerita tentang bagaimana kehidupan di Luar Negeri. Sehingga cerita mereka telah memotivasi saya ingin melihat bagaimana kehidupan di luar sana. Saya bermimpi bahwa suatu saat saya juga bisa seperti teman-teman saya untuk pergi ke luar negeri. Sejak kelas tiga SMTK, saya mulai rajin untuk belajar dan belajar karena saya bercita-cita masuk UNIVERSITAS CENDRAWASI (UNCEN) Jayapuara-Papua dan salah satu Universitas di luar papua seperti di Jawa Bali. karena saya bukan orang yang terlalu pintar dan berpretasi di sekolah. Tetapi saya ingin bahwa orang yang biasa-biasa juga bisa berbuat sesuatu dan tidak hanya orang yang berprestasi saja. Contohnya Universitas Gaja Mada (UGM) adalah universitas kebanggaan bagi setiap orang. Sebagai orang Yogyakarta saya juga akan bangga apabila bisa diterima di UGM karena universitas ini sudah terkenal di mana-mana.

Impian saya mulai menjadi kenyataan bahwa pada akhirnya saya bisa diterima di salah satu Kampus Swasta yaitu SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA STPMD”APMD” Yaogyakarta melalui Keluarga saya sendri dan juga kepercayaan dari sepihak terkait. Tetapi perjuangan belum selesai perjalanan masih panjang buat saya untuk menggapai impian-impian yang masih belum tercapai sampai saat ini perjalanan masih panjang. Saya ingin bisa memberikan yang terbaik karena saya sudah diterima di SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA STPMD”APMD” Yaogyakart yang menjadi kebanggaan saya. juga karena orang tua yang telah mengorbankan segalanya demi langkah-langkah anaknya dalam pendidikan yang lebih baik dan mereka tidak menuntut apapun dari saya. Apa yang mereka inginkan hanyalah kehidupan kita sebagai anaknya menjadi lebih baik. Oleh karena itu, sebagai bakti saya kepada orang tua yang telah membesarkan saya sampai sekarang ini.
Dari SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA STPMD”APMD” Yaogyakarta  mari kita berbakti bersama untuk menempuh dunia pendidikan saat ini saya masih berthan hidup di negeri orang seperti Tanah Jawa ini.
Inilah yang bisa saya lakukan untuk tetap membawa keyakinan saya masih bisa bertahan hidup. Oleh karena keyakinan dan semangat pantang menyerah saya dapat mengatasi rintangan dan keterbatasan yang ada. Inilah perjalanan pertama saya keluar di luar papua saat ini sampai belum mencapai Impian dan cita-cita yang di harapkan saat ini. Bagi saya impian dan harapan adalah awal dari kehidupan untuk mencapai cita-cita bagai bintang yang ingin diraih meskipun itu terasa sulit tetapi proses adalah suatu anugerah yang akan membentuk saya menjadi orang yang ingin terus berjuang. Kini, apa yang saya rasakan bahwa mencapai impian dan harapan bukanlah hal yang mustahil lagi. jalan saya yang menuntun saya ke jalan -jalan yang harus saya lalui meskipun jalan itu terjal, sempit, dan berduri namun dengan segenap keterbatasan saya, saya yakin bahwa saya bisa melaluinya.
Disinilah saya harus menunjukkan bahwa saya adalah orang “PAPUA”Saya Ingin menjadi mahasiswa muda untuk menjadi penerus masa depan.

Saya terharu bahwa saya ternyata bisa sampai melewati rintangan dan keterbatasan. Saya juga mendengar dan melihat teman-teman dari bahasa daerah yang berbadah dengan saya, bagaimana mereka bercerita tentang kondisi yang dialami “Daerahnya/Bangsanya.”
Saya bertemu dengan banyak pemuda dan beberapa diantara mereka bertanya tentang Daeranya tetapi saya menyadari itu bahwa saya adalah saya dan mereka adalah mereka hanya saja, saya terutama menangkapi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu muncul sendiri di dalam diri saya itu sendiri tentang kepemimpinan masa lampau beliau-beliau yang sudah mendahului kita entah menggeser posisi saat ni sedang terjadi di daerah mjaupun di mana-mana sedang korupsi, kolusi dan terkadang terkantungi oleh elit-elit politik baik itu birokrasi pemerintahan maupun pemerintahan politiukus yang menyelewengan penggunaan anggaran daerah.

Saya merenungkan bahwa bangsa ini juga membutuhkan generasi muda yang peduli dan perhatian untuk mengabdi bagi bangsa dan negara. Bangsa ini membutuhkan uluran tangan kita, untuk mengabdikan ilmu kita dan keahlian kita untuk kemajuan bangsa. Setidaknya kita perlu meluangkan waktu,tenaga, dan pikiran kita untuk berkontribusi secara aktif. Bangsa Indonesia membutuhkan pemulihan dan perlu dipulihkan dari keterpurukan. Masa depan bangsa ada ditangan generasi muda. Saat ini banyak kaum intelektual hanya mengejar prestasi individual tetapi sedikit yang mau untuk berkorban dan menjadi suka relawan untuk memikirkan nasib bangsa dan melakukan pengabdian.

Oleh karena visi-lah yang menggerakkan para pendiri bangsa seperti bangsa papua yang yang sedang diperjuangkan saat ini setidaknya perlu peduli bersama untuk suatu saat nanti akan kami menju “Kemerdekaan Bangsa Papua Barat”untuk mewarisi kejayaan dan keagungan bangsa yang besar dan berdaulat bagi anak cucu dan generasi penerus bangsa selama ini. Saya melihat bahwa keberagaman bangsa Indonesia mengatasi batas-batas kehidupan yang penuh warna. Keberagaman bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar dan tidak pernah akan peduli terhadap orang asli papua.

Tak ada rotan mimpi-pun jadi
“gambaran masa depan suatu bangsa dapat diketahui seperti apa impian-impian para generasi mudanya”
Saya bisa karena saya bisa bermimpi dan bercita-cita. Impian yang menggerakkan saya untuk bertindak dan berbuat. Saya dapat mengubah cara hidup dan pikiran saya karena saya memiliki impian. Meskipun kita memiliki keterbatasan dan kekurangan tetapi akan ada sercerah harapan. Pelita yang akan menerangi setiap jalan-jalan saya, karena ada harapan yang ingin saya raih. Impian adalah semangat untuk berbuat sesuatu. Teman saya pernah mengatakan kepada saya “jangan pernah berhenti melangkah pada hari ini karena jika kamu berhenti melangkah pada hari ini. kamu tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok”. Saya juga tidak berhenti untuk bermimpi karena dengan bermimpi saya masih punya keyakinan dan harapan untuk menatap hari esok dengan kebahagiaan dan kemenangan. Saya ingin menatap seperti anak kecil di atas yang menatap masa depannya dengan kejujuran dan ketulusan. Saya ingin menatap masa depan bangsa saya menjadi bangsa yang luar biasa karena generasi mudanya juga luar biasa untuk mengabdi. Ada banyak orang berprestasi tetapi sedikit sekali yang mau mengabdi dan menjadi sukarelawan bagi bangsa dan negara.


TENTANG PENULIS
Peus Urwan,lahir di Nongme pada 14 Juni 1992. Ia menamatkan pendidikan sekolah dasar pada SD YPPGI Yapil. Pendidikan SMP N 7 Sentani – Papua dan kemudian diteruskan di SMTK MARTURIA SENTANI JAYAPURA -PAPUA. Sampai saat ini masih belum lulus Sarjana SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA STPMD”APMD” Yaogyakart di Yogyakarta 


Foto Ibu & Ayah Angkat saya Bersama Sekcam Nongme 2011/2012





Jumat, 22 September 2017

PELAKSANAAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) PRIODE 50-2017 (PROGRAM INDIVIDU SARANA DAN PARASARANA FISIK 
 Mulai Tertanggal 26 Juli - 13 September 2017
                       Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo (DIY)

    
"Kuliah Kerja Nyata"
 Kegiatan Individu

Pertanggung Jawab :
 
Nama                      :  Peus Urwan
NIM                        :  12510032
Progaram Studi     :  IlmuSosiatri

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat "APMD" Yogyakarta, 2017/2018  

a. Bidang kegiatan     : Prasarana/Sarana Fisik
  1. Bentuk masalah yang dihadapi :
Dalam pertemuan bersama masyarakat khususnya pedukuhan Sinogo, mengungkapkan bahwa mereka meresakan bahwa pentingnya ada pos ronda yang membantu dalam mengamankan masyarakat untuk melakukan kegiatan. Namun masyarakat kurang mampu mengelola atau menjalankan pos ronda yang sudah kian ada di pedukuhan Sinogo.
Dengan menelusuri seluruh kegiatan masyarakat maka mahasiswa berinisiasi untuk menggerekkan dan merenovasi kembali pos ronda milik masyarakat pedukuhan Sinogo yang telah fakum dalam beberapa waktu lalu. Demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam seluruh kegiatan yang mereka lalukakan.
  1. Potensi yang tersedia :
Pos ronda yang sudah ada dan masyarakat yang ingin dijadikan atau diberdayakan mudah untuk ditemukan serta bahan-bahan yang dibutuhkan sebagian masyarakat miliki.
  1. Materi kegiatan :
  1. Untuk menjalankan program ini pertama-tama mahasiswa melakukan komunikasi dan kesepakatan antara masyarakat dan karang taruna dalam jadwal serta pengadaan bahan-bahan yang perlu disediakan.
  2. Dalam proses mahasiswa tidak pernah lepas tangan sehingga dapat berjalan dengan baik dan kerja sama bersama masyarakat mulai dari permulaan hingga akhir sungguh memberi partisipasi yang antusias.
  1. Tujuan dan hasil kegiatan yang diharapkan :
  • Tujuan kegiatan

Menggerakkan masyarakat untuk saling menjaga memberi keamanan dan kenyamanan dalam kegiatan masyarakat pedukuhan Sinogo.
  • Hasil yang diharapkan kegiatanDalam program ini diharapkan masyarakat mampu berpartisipasi memberi keamanan dan kenyamanan sehingga masyarakat bisa bebas melakukan aktifitias tanpa rasa keresahan dan ketakutan.
     5. Metode pelaksanaan kegiatan
  1. Mahasiswa beserta masyarakat menyediakan semua bahan yang digunakan dalam renovasi pos ronda tersebut. Terkait kegiatan ini berawal dari kerjasama, bergotong royong melalui Ketua karang taruna dan pak dukuh berupa informasi yang aktif terkait renovasi tempat pos ronda.
  1. Mahasiswa dan masyarakat mulai membersihkan tempet pos ronda yang kemudian disusul mebanguan dan mengecat pos ronda yang telat siap. Lalu memulai mengajak para bapak-bapak serta karang taruna untuk menjaga pos ronda yang dicontohi oleh mahasiswa dengan berdiskusi tentang pentingnya kegunaan pos ronda.
  1. Sasaran :
Bapak-bapak dan karang taruna masyarakat pedukuhan Sinogo.
  1. Tempat dan waktu kegiatan :
  1. Tempat kegiatan
  2. Pedukuhan Sinogo, RT 54 RW 27. 
  3. Waktu kegiatan 
  4. Tgl: 06/09-08-2017
  5. Pkl: 08:00-16:45= 8,45
  6. Pkl: 09:15-12:00= 2,45
  7. Pkl: 14:00-18:00=4 jam
  8. Pkl: 21:15-01:00= 3,45
  9. Pkl: 09:15-12:00= 2,45
  10. Pkl: 07:45:10:15=3 jam
  1. Besarnya dana dan sumbernya :
Besar dana yang di pergunakan Rp 757.500, dengan sumber mahasiswa Rp 505.000 sedangkan dari masyarakat yang berbentu barang seharga Rp 252.500.
  1. Peran mahasiswa :
Inisiator dan fasilitator.
2. Bidang kegiatan : Sarana dan Prasarana
  1. Nama kegiatan
Pembuatan struktur organisasi karang taruna dan jadwal penjagaan pos ronda. Kegiatan individu yang saya ambil ini merupakan wujud nyata dari observasi , saya melihat bahwa struktur organisasi karang taruna dan jadwal pos ronda pedukuhan Sinogo tidak ada, maka saya berinisiatif untuk membuat sebuah programpembuatan struktur organisasi karang taruna dan jadwal pos rondapedukuhan yang merupakan kelengkapan papan data yang dapat dilihat oleh pemuda karang taruna dan seluruh masyarakat Sinogo.
  1. Bentuk masalah
Dalam menjalankan program ini ada beberpa bentuk masalah yang saya ketahui yaitu dalam waktu pelaksanaan harus selalu berkoordinasi dengan pak dukuh dan ketua karang taruna dan pada umumnya warga dalam menggali informasi yang lebih terkait susunan nama-nama pengurus dalam struktur organisasi. Maka yang menjadi masalahnya kadang pak dukuh dan warga tidak ada di rumah karena punya kepentingan masing-masing, kemudian nama-nama warga yang kurang jelas dalam penulisannya.
  1. Potensi
Potensi yang tersedia dalam menjalankan program ini, yaitu adanya antusias dari pak dukuh dan karang taruna serta warga masyarakat yang tinggi agar struktur ini harus dibikin dan ada sehingga dapat memberi informasi bagi masyarakat. selain itu pos ronda juga sudah siap direnovasi maka harus dilengkapi dengan struktur organisasi karang taruna dan jadwal pos ronda sebagai kelengkapan papan data profil pos ronda.
  1. Materi kegiatan
Materi kegiatan dalam menjalankan program ini adalah berkomunikasi dan informasi ke pak dukuh dan warga masyarakat tentang pemasangan struktur organisasi karang taruna dan jadwal pos ronda pedukuhan Sinogo. Kemudian yang lainnya merupakan dukungan dalam membantu pelaksanaan yang dijalankan oleh masyarakat dan saya sendiri.
  1. Tujuan 

Tujuan/hasil yang diharapkan dari kegiatan ini agar dapat memberikan informasi serta dapat berjalannya penjagaan pos ronda, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga.
  1. Sasaran
Sasaran dalam program ini adalah warga masyarakat pedukuhan Sinogo khususnya karang taruna dan bapak-bapak serta muda-mudi juga masyarakat umum.
  1. Metode
Metode yang digunakan dalam mejalankan program ini adalah kerjasama dengan teman kelompok, pak dukuh, karang taruna dan masyrakat pedukuhan Sinogo untuk pelaksanaan pembuatan struktur dan jadwal pos ronda. Kerjasama atau gotong royong dari karang taruna dan pak dukuh berupa informasi yang aktif terkait pembuatan struktur organisasi karang taruna dan jadwal pos ronda.
  1. Waktu pelaksanaan
  1. Tgl: 11-08-2017, Pkl:09;00-13;45= 4,45 
  2. Tgl: 29-08-2017, Pkl:09;15-15;25=5,5 jam
  3. Tgl: 22-08-2017, Pkl:09;15-13;45=4,5 jam
  4. Tgl: 30-08-2017, Pkl:09;00-15;45= 6,45 
  5. Tgl: 31-08-2017, Pkl:10;15-15;25= 5,15 
     9.   Tempat pelaksanaan
Pos ronda pedukuhan Sinogo, RT 54 RW 27.
  1. Sumber dan besarnya dana
Sumber dana dalam kegiatan ini dari mahasiswa, sebesar Rp. 340.000 untuk membeli bahan-bahan papan struktur , cetak bener, kayu, dan cat, lain-lain berupa semen 1kg Rp. 16.000 .
  1. Peran mahasiswa
Peran mahasiswa dalam kegiatan ini adalah sebagai pelaksana dan fasilitator  
Dokumentas
foto kegiatan KKN :
Angkut batang bambu dari pinggir jalan ke lokasi kegiatan 
 
 Lokasi Pos Ronda
Dusun Sinogo