Sedikit Sejarah Perjalanan Singkat Waktu itu Dimana Disitu Tempat Tumpah Darah Saya
Berikut foto :
Bersama " IKI TABLO " 2011/2012 Sebagai Sekulcam Distrik Nongme
& Peus Urwan waktu itu pengajar Sebagai Guru SD Inpres Kecil Nongme 2011/2012
foto Ibu kota Distrik Nongme saat itu belum terlihat profil sebagai Ibu kota Distrik Nongme 2011/2012
Oleh : Peus Urwan
“Ilmu Bagaikan api yang
harus dinyalakan bukan bejana yang menunggu untuk diisi”
Setiap dari kita pasti
mempunyai impian, cita-cita dan harapan. Harapan yang tersembunyi
dari renung hati dan jiwa kita akan menimbulkan dorongan untuk
melakukan sesuatu perubahan. Ketika saya masih kecil saya juga
mempunyai impian bahwa ketika dewasa kelak saya harus menjadi orang
yang bermanfaat dan berhasil. Saya ingin berhasil, bisa mandiri, dan
bisa membantu orang lain. Saya ingin menunjukkan kepada orang tua
kelak bahwa saya bisa meraih cita-cita saya. Saya ingin
memperlihatkan kepada orang tua, sahabat, dan orang lain bahwa
sebenarnya kita bisa melakukan sesuatu yang berguna dan bermanfaat di
tengah- tengah keterbatasan kita. Sejak kecil saya tidak memiliki
prestasi apapun baik dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Saya
adalah orang yang biasa saja di bidang akademik dan tidak ada yang
dibanggakan dari saya. Perjalanan hidup saya mulai berubah ketika
saya menginjak SMA. Ketika itu saya masuk SMA / SMTK MARTURIA
Sentani tahun 2008. Disinilah awal saya mulai bermimpi dan
bercita-cita. Di SMTK MARTURIA Sentani saya mendapatkan teman-teman
yang begitu beragam dan luar biasa. Saya memiliki guru yang juga
selalu memberikan motivasi dan inspirasi untuk menatap ke depan. Guru
saya selalu mengatakan bahwa jika ada kemauan pasti ada jalan.
Saya mempercayai hal itu
bahwa suatu saat saya akan melakukan sesuatu yang baru. Di sekolah
itu, saya mulai bergaul dan sering mendengar pengalaman teman-teman
yang pernah tinggal di Luar Negeri karena mereka mempunyai ayah yang
bekerja dan bertugas di luar negeri. Selain itu juga karena ayah
mereka ada yang menjadi pengusaha. Teman saya selalu bercerita
tentang bagaimana kehidupan di Luar Negeri. Sehingga cerita mereka
telah memotivasi saya ingin melihat bagaimana kehidupan di luar sana.
Saya bermimpi bahwa suatu saat saya juga bisa seperti teman-teman
saya untuk pergi ke luar negeri. Sejak kelas tiga SMTK, saya mulai
rajin untuk belajar dan belajar karena saya bercita-cita masuk
UNIVERSITAS CENDRAWASI (UNCEN) Jayapuara-Papua dan salah satu
Universitas di luar papua seperti di Jawa Bali. karena saya bukan
orang yang terlalu pintar dan berpretasi di sekolah. Tetapi saya
ingin bahwa orang yang biasa-biasa juga bisa berbuat sesuatu dan
tidak hanya orang yang berprestasi saja. Contohnya Universitas Gaja
Mada (UGM) adalah universitas kebanggaan bagi setiap orang. Sebagai
orang Yogyakarta saya juga akan bangga apabila bisa diterima di UGM
karena universitas ini sudah terkenal di mana-mana.
Impian saya mulai menjadi
kenyataan bahwa pada akhirnya saya bisa diterima di salah satu Kampus
Swasta yaitu SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA
STPMD”APMD” Yaogyakarta melalui Keluarga saya sendri dan juga
kepercayaan dari sepihak terkait. Tetapi perjuangan belum selesai
perjalanan masih panjang buat saya untuk menggapai impian-impian yang
masih belum tercapai sampai saat ini perjalanan masih panjang. Saya
ingin bisa memberikan yang terbaik karena saya sudah diterima di
SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA STPMD”APMD” Yaogyakart
yang menjadi kebanggaan saya. juga karena orang tua yang telah
mengorbankan segalanya demi langkah-langkah anaknya dalam pendidikan
yang lebih baik dan mereka tidak menuntut apapun dari saya. Apa yang
mereka inginkan hanyalah kehidupan kita sebagai anaknya menjadi lebih
baik. Oleh karena itu, sebagai bakti saya kepada orang tua yang telah
membesarkan saya sampai sekarang ini.
Dari SEKOLAH TINGGI
PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA STPMD”APMD” Yaogyakarta mari kita
berbakti bersama untuk menempuh dunia pendidikan saat ini saya masih
berthan hidup di negeri orang seperti Tanah Jawa ini.
Inilah yang bisa saya
lakukan untuk tetap membawa keyakinan saya masih bisa bertahan hidup.
Oleh karena keyakinan dan semangat pantang menyerah saya dapat
mengatasi rintangan dan keterbatasan yang ada. Inilah perjalanan
pertama saya keluar di luar papua saat ini sampai belum mencapai
Impian dan cita-cita yang di harapkan saat ini. Bagi saya impian dan
harapan adalah awal dari kehidupan untuk mencapai cita-cita bagai
bintang yang ingin diraih meskipun itu terasa sulit tetapi proses
adalah suatu anugerah yang akan membentuk saya menjadi orang yang
ingin terus berjuang. Kini, apa yang saya rasakan bahwa mencapai
impian dan harapan bukanlah hal yang mustahil lagi. jalan saya yang
menuntun saya ke jalan -jalan yang harus saya lalui meskipun jalan
itu terjal, sempit, dan berduri namun dengan segenap keterbatasan
saya, saya yakin bahwa saya bisa melaluinya.
Disinilah saya harus
menunjukkan bahwa saya adalah orang “PAPUA”Saya Ingin menjadi
mahasiswa muda untuk menjadi penerus masa depan.
Saya terharu bahwa saya
ternyata bisa sampai melewati rintangan dan keterbatasan. Saya juga
mendengar dan melihat teman-teman dari bahasa daerah yang berbadah
dengan saya, bagaimana mereka bercerita tentang kondisi yang dialami
“Daerahnya/Bangsanya.”
Saya bertemu dengan
banyak pemuda dan beberapa diantara mereka bertanya tentang Daeranya
tetapi saya menyadari itu bahwa saya adalah saya dan mereka adalah
mereka hanya saja, saya terutama menangkapi dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan itu muncul sendiri di dalam diri saya itu
sendiri tentang kepemimpinan masa lampau beliau-beliau yang sudah
mendahului kita entah menggeser posisi saat ni sedang terjadi di
daerah mjaupun di mana-mana sedang korupsi, kolusi dan terkadang
terkantungi oleh elit-elit politik baik itu birokrasi pemerintahan
maupun pemerintahan politiukus yang menyelewengan penggunaan anggaran
daerah.
Saya merenungkan bahwa
bangsa ini juga membutuhkan generasi muda yang peduli dan perhatian
untuk mengabdi bagi bangsa dan negara. Bangsa ini membutuhkan uluran
tangan kita, untuk mengabdikan ilmu kita dan keahlian kita untuk
kemajuan bangsa. Setidaknya kita perlu meluangkan waktu,tenaga, dan
pikiran kita untuk berkontribusi secara aktif. Bangsa Indonesia
membutuhkan pemulihan dan perlu dipulihkan dari keterpurukan. Masa
depan bangsa ada ditangan generasi muda. Saat ini banyak kaum
intelektual hanya mengejar prestasi individual tetapi sedikit yang
mau untuk berkorban dan menjadi suka relawan untuk memikirkan nasib
bangsa dan melakukan pengabdian.
Oleh karena visi-lah yang
menggerakkan para pendiri bangsa seperti bangsa papua yang yang
sedang diperjuangkan saat ini setidaknya perlu peduli bersama untuk
suatu saat nanti akan kami menju “Kemerdekaan Bangsa Papua
Barat”untuk mewarisi kejayaan dan keagungan bangsa yang besar dan
berdaulat bagi anak cucu dan generasi penerus bangsa selama ini. Saya
melihat bahwa keberagaman bangsa Indonesia mengatasi batas-batas
kehidupan yang penuh warna. Keberagaman bangsa Indonesia akan menjadi
bangsa yang besar dan tidak pernah akan peduli terhadap orang asli
papua.
Tak ada rotan mimpi-pun
jadi
“gambaran masa depan
suatu bangsa dapat diketahui seperti apa impian-impian para generasi
mudanya”
Saya bisa karena saya
bisa bermimpi dan bercita-cita. Impian yang menggerakkan saya untuk
bertindak dan berbuat. Saya dapat mengubah cara hidup dan pikiran
saya karena saya memiliki impian. Meskipun kita memiliki keterbatasan
dan kekurangan tetapi akan ada sercerah harapan. Pelita yang akan
menerangi setiap jalan-jalan saya, karena ada harapan yang ingin saya
raih. Impian adalah semangat untuk berbuat sesuatu. Teman saya pernah
mengatakan kepada saya “jangan pernah berhenti melangkah pada hari
ini karena jika kamu berhenti melangkah pada hari ini. kamu tidak
akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok”. Saya juga tidak
berhenti untuk bermimpi karena dengan bermimpi saya masih punya
keyakinan dan harapan untuk menatap hari esok dengan kebahagiaan dan
kemenangan. Saya ingin menatap seperti anak kecil di atas yang
menatap masa depannya dengan kejujuran dan ketulusan. Saya ingin
menatap masa depan bangsa saya menjadi bangsa yang luar biasa karena
generasi mudanya juga luar biasa untuk mengabdi. Ada banyak orang
berprestasi tetapi sedikit sekali yang mau mengabdi dan menjadi
sukarelawan bagi bangsa dan negara.
TENTANG PENULIS
Peus Urwan,lahir di
Nongme pada 14 Juni 1992. Ia menamatkan pendidikan sekolah dasar pada
SD YPPGI Yapil. Pendidikan SMP N 7 Sentani – Papua dan kemudian
diteruskan di SMTK MARTURIA SENTANI JAYAPURA -PAPUA. Sampai saat ini
masih belum lulus Sarjana SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA
STPMD”APMD” Yaogyakart di Yogyakarta
Foto Ibu & Ayah Angkat saya Bersama Sekcam Nongme 2011/2012