Menghadapi Tantangan & Kisah
Nyata Seorang Pimpinan Sebagai Ibu Kepala Distrik Di Sebuah Distrik Yang Jauh Terjangkau Dari Wilayah
Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua
Oleh Ibu Kepala Distrik Batani Ani,Anike
Alwolka, beserta Keluarga
Besar Masyarakat Distrik Batani (IKDB) /(KBMDB)/KPBP) Kabupaten Pegunungan
Bintang – Papua
Terbalik Saat
Melewati Sungai Mamberamo Menuju Distrik Batani - Jayapura,
06/03/2017
Oleh Peus Urwan (Mahasiswa)
Distrik Nongme,
Kabupaten Pegunungan Bintang – Papua
Yogyakarta, 10 Maret 2017
Kejadian tersebut
tidak ada korban jiwa dengan kecelakaan saat dalam perjalanan melewati sungai mamberamo
menggunakan Perahu dengan kapasitas terbatas hanaya bisa muat muat barang dan
jasa-jasa lainya hanya bisa muat 1 ton
barang dan tambah penumpamg dalam
kapasitas cukup 500 kg/ 15 orang, dari sejumlah 15 orang sebahain luka-luka
ringan dan 3 orang larikan dibawa rawat di rumah sakti terdekat di Jayapura
menurut Ibu
Kepala Distrik Batani Ani,Anike Alwolka, Dan yang menjadi keselamatan bagi kami sebagai manusia adalah itu
semua yang menyayang dan penyelamat adalah tuhan Yesus kristus ada perantara
kita itu sendiri maka kami bisa dapat menolong apapun terjadi dalam perjalanan
kata Ibu
Kepala Distrik Batani Ani,Anike Alwolka, hingga
saat ini mereka dirawat di Rumah sakait walauun jauh dari pertengahaan hutan
rimbah dari Jayapupra menuju pertengahan Distrik Batani Kabupaten Pegunungan
Bintang melalui jalan lewat sungai Mamberamo ternyata terjadi kecelakaan
tiba-tiba saat itu.
Kejadian
tersebut berikut ini,salah seorang Ibu yaitu Ibu Kepala Distrik Batani Ani,Anike Alwolka,
Mengatakan bahwa Tuhan ...begitu banyak cobaan ..tantangan dan rintangan bagi
diriku maupun masyarakatku tetapi kami tetap akan menerima semua itu ... Pagi-pagi
sudah bingung ... sedih .. menerima kenyataan bahwa :barang bawaan saya ATK
kampung ... barang masyarakat ..motor
jonson pada hal tiga kampung hanya memiliki 1 jonson ... jln satu-stunya hanya
itu ..surat penting aparat kampung semua tenggelam .. bahkan ada 3 orang masyarakat
sedang di rawat ... hanya kepada MU hambah bersujud tuturnya,
Diadaptasi dari pengalaman pribadi sdari kedua orang pengamat
jalan dengan membawa Perahu mengendalikan apapun terjadi
dengan cara yang luar bias untuk mengancurkan menghilangkan dengan sejumlah masyarakat dari dalam perahu tetapi
itulah salah satu penolong bagi
umuat-umat manusia di dunia ini adalah tuhanla yang jadi penolong bagi umat
manusia di bumi,langit, sungai dan segalah isinya yang di ciptakan oleh tuhan
itu sendiri sehingga itulah yang jadi penolong umu-umatanya yang jadi
mengahapai tantangan apapun di bumi yang sementara ini di ciptakan oleh tuhan
Yesus Kristus yang maha penolong kepada umua-umatnya, Pemimpin spiritual Amerika Serikat, M. Russell Ballard mengatakan bahwa yang
menasihati kita akan pentingnya bertahan sampai akhir dalam menghadapi berbagai
macam cobaan hidup.
Baru-baru ini, salah seorang teman saya mengajak anak
laki-lakinya melakukan perjalanan ke sungai Colorado melewati ngarai terjal
yang letaknya di Utah bagian tenggara. Ngarai tersebut terkenal karena aliran
derasnya sepanjang 23-65 km yang sangat berbahaya. Untuk memulai mempersiapkan
petualangan tersebut, mereka pertama-tama perlu meninjau terlebih dahulu website resmi taman nasional, tujuannya
untuk memperoleh Informasi-informasi
penting tentang persiapan kepentingan umum maupun pribadi dan untuk mengetahui
daerah-daerah berbahaya yang letaknya tersembunyi.
Pada
awal sebelum bertolak perjalanan, salah seorang pemandu yang berpengalaman
menyampaikan petunjuk kepada masyarakat sekitarnya bahwa, menekankan tiga
peraturan dasar untuk memastikan pengamanan diri masing-masing apapun terjadi
sesuatu atau mengadapai kesulitan dalam sepanjang perjalanan ini, perjalanan kelompok ketika melewati arus yang
deras. "Peraturan pertama:
Tetap berada di dalam perahu! Peraturan
kedua: Selalu kenakan jaket keselamatan! Peraturan ketiga: Selalu berpegangan dengan
kedua tangan!" Kemudian dia mengatakan lagi, "Yang lebih penting dari
kesemuanya, selalu ingat untuk tetap berada di dalam perahu!" samapi tiba
di tempat tujuan denga selamat yaitu kita boleh ada di Batani / Distrik Batani
Salah seorang pengamat jalan tersebut mengingatkan kembali bahwa saya pada
perjalanan kehidupan fana kita di bumi. Sebagian besar dari kita mengalami masa
dalam kehidupan kita di mana air tenang kehidupan patut dihargai. Pada
kesempatan lain, kita menghadapi arus kehidupan yang deras yang sebanding
seperti yang ditemukan ketika melewati melewati alirang sungai perlawanan
ataupun sebuah gua-gua batu, yang yang beradi di sepanjang jalan sungai sepanjang
23-65 km tersebut – tantangan bisa berupa masalah kesehatan fisik dan mental,
kematian orang yang paling dicintai, mimpi dan harapan yang sama, dan beberapa
bahkan krisis keimanan ketika menghadapi masalah hidup, pertanyaan-pertanyaan,
serta keraguan-keraguan.
Sehingga
saya secara pribadi, saya menyampaikan kepada Ibu kelapa Distrik Batani Beserta
Rombongan Masyarakat, bahwa Jika kita tetap patut dan fokus kepada Tuhan, kita
mengahadapi Tantangan dalam kehidupan
ini mudah untuk diatasi, namun Tuhan dalam kebaikan-Nya telah memberikan
bantuan, termasuk sebuah perahu, perlengkapan penting seperti jaket keselamatan, dan
pemandu sungai yang berpengalaman yang akan memberikan
petunjuk-petunjuk untuk membantu kita melakukan perjalanan melewati sungai
menuju tujuan dengan selamat.Tetapi ternyata gagal dari perjalanan.
Foto Seorang Laki-laki
Masyarakat Distrik Batani yang di rawat di Ruma Sakit Jayapura - Papua
Oleh Ibu Ani, Anike
"Saat Menugunjungi Ibu Kepala Distrik Batini di Ruang Rawat Pasien Akibat Kecelakaan"
Kabupaten Pegunungan Bintang,Jayapura, 07 Maret 2017
Di Buat Oleh : Peus Urwan (Mahasiswa)
Distrik Nongme, Kabupaten Pegunungan Bintang – Papua
Distrik Nongme, Kabupaten Pegunungan Bintang – Papua
Yogyakarta, 10 Maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar